Mengapa Strategi Viral Marketing Penting untuk Usaha di 2025
bisnissekarang.com - Dalam lanskap bisnis digital 2025, strategi pemasaran konvensional tak lagi
cukup. Perubahan algoritma media sosial, kebiasaan konsumen yang semakin cepat,
serta derasnya konten di internet membuat pemilik usaha harus berpikir kreatif.
Salah satu pendekatan yang terbukti paling efektif adalah strategi viral
marketing usaha.
Strategi
viral marketing usaha ini memungkinkan bisnis menjangkau audiens lebih luas
tanpa biaya besar, dengan memanfaatkan kekuatan komunitas dan efek berantai di
dunia digital.
![]() |
Rahasia Membangun Strategi Viral Marketing Usaha yang Efektif di Era Digital 2025 |
Namun, agar kampanye viral tidak sekadar “ramai sesaat”, strategi ini perlu dijalankan secara autentik, berbasis pengalaman, dan sesuai nilai brand. Inilah yang sering membedakan kampanye sukses dari yang gagal.
Memahami Esensi Viral Marketing yang Sebenarnya
Banyak bisnis berpikir bahwa viral marketing berarti membuat konten lucu
atau unik. Padahal, viral marketing lebih dari sekadar hiburan. Esensinya
adalah menyebarkan pesan yang relevan secara emosional dan
mudah diingat oleh audiens.
Menurut penelitian Think with Google 2024, 65% pengguna internet Indonesia
lebih sering membagikan konten yang “mewakili pandangan atau perasaan mereka”,
bukan sekadar yang lucu.
Artinya, agar strategi viral marketing usaha berhasil, konten harus
menyentuh aspek psikologis audiens — rasa bangga, empati, nostalgia, atau
inspirasi.
Sebagai contoh, kampanye “Bersama Lebih Baik” dari Tokopedia bukan hanya promosi, melainkan ajakan kolaborasi antara penjual dan pembeli lokal. Hasilnya? Engagement meningkat 280% dalam 3 minggu. Itu bukti bahwa viral marketing yang berangkat dari nilai brand lebih tahan lama dan membangun kepercayaan.
Studi Kasus Nyata: UMKM Lokal yang Sukses dengan Strategi Viral
Salah satu contoh nyata datang dari UMKM minuman di Bandung
bernama Kopi Sore. Pemiliknya memulai dengan membuat video sederhana
bertema “Ngopi Bareng Ayah” di TikTok — menampilkan momen haru tentang anak
yang traktir ayahnya kopi pertama kali dari hasil kerja sendiri. Tanpa iklan
berbayar, video itu menembus 1,2 juta penayangan dalam seminggu, dan penjualan
naik tiga kali lipat.
Apa yang membuat kampanye itu berhasil?
1. Kekuatan
emosi dan keaslian. Video dibuat tanpa artis, hanya cerita nyata dari
pelanggan.
2. Pemanfaatan
tren secara kontekstual. Saat itu, tagar #HariAyah sedang populer.
3. Konsistensi
interaksi. Pemilik usaha membalas komentar secara personal, memperkuat
kedekatan.
Pengalaman ini menunjukkan bahwa strategi viral marketing usaha yang efektif selalu dimulai dari cerita autentik dan kedekatan dengan audiens, bukan hanya dari ide kreatif semata.
Langkah-langkah Membangun Strategi Viral Marketing Usaha
Untuk menciptakan dampak jangka panjang, pelaku usaha perlu merancang
strategi yang terukur. Berikut langkah-langkah yang disarankan:
1. Temukan “Pesan Emosional” Brand Anda
Apa yang membuat orang peduli dengan produkmu? Nilai ini bisa berupa empati,
keberanian, nostalgia, atau kebanggaan lokal. Misalnya, brand fesyen yang
mengangkat tenun tradisional akan lebih mudah viral jika menyertakan narasi
tentang pelestarian budaya.
2. Gunakan Format Konten yang Mudah Dibagikan
Video pendek dan carousel post di Instagram atau TikTok memiliki
potensi viral paling tinggi di Indonesia. Format ini memungkinkan audiens
memahami pesan dalam waktu singkat.
Pastikan durasi tidak lebih dari 30 detik dan gunakan hook kuat di 5
detik pertama.
3. Bangun Keterlibatan, Bukan Hanya Penayangan
Viral bukan soal view count, tapi seberapa banyak orang
berinteraksi. Ajukan pertanyaan, buat tantangan kecil, atau undang audiens
untuk bercerita. Interaksi organik akan memperpanjang masa hidup konten secara
algoritmik.
4. Kolaborasi dengan Mikro-Influencer
Berbeda dari selebriti besar, micro influencer memiliki tingkat
kepercayaan lebih tinggi di komunitas tertentu. Misalnya, pemilik toko kopi
lokal bisa bekerja sama dengan food vlogger daerah yang memiliki 10–20
ribu pengikut aktif.
5. Gunakan Data untuk Mengukur dan Menyempurnakan
Pantau metrik seperti CTR, engagement rate, dan conversion dari setiap kampanye. Gunakan wawasan itu untuk memperbaiki strategi berikutnya. Dengan analisis berbasis data, strategi viral marketing usaha menjadi lebih berkelanjutan dan efektif.
Memahami Niat Pencarian (Search Intent) dan Kesesuaian Konten
Salah satu kesalahan terbesar banyak artikel tentang viral marketing adalah
fokus pada teknik tanpa memahami niat pengguna di
balik pencarian.
Seseorang yang mencari kata kunci “strategi viral marketing usaha” biasanya
memiliki tiga motivasi utama:
1. Mencari
panduan praktis yang bisa langsung diterapkan.
2. Ingin
melihat contoh nyata atau hasil studi kasus.
3. Butuh
inspirasi dari kampanye yang berhasil.
Artikel ini disusun dengan pendekatan people-first, berdasarkan riset tren konten 2025 dan pengalaman lapangan para pelaku usaha digital. Dengan begitu, pembaca tidak hanya memperoleh teori, tetapi juga panduan konkret untuk membangun awareness dan penjualan.
Membedakan Strategi Viral Organik vs. Berbayar
Ada dua jalur umum untuk menciptakan viralitas:
· Viral
Organik: Tumbuh dari komunitas, percakapan, dan keaslian konten.
Contoh: kampanye “Receh tapi Berarti” oleh brand lokal.
· Viral
Berbayar: Menggabungkan storytelling dengan dorongan iklan (ads).
Strategi ini cocok untuk peluncuran produk besar atau kampanye nasional.
Kedua pendekatan bisa digabung, asalkan tetap selaras dengan nilai brand.
Fokus utamanya bukan pada “cepat viral”, tapi bermakna viral —
membangun kepercayaan jangka panjang.
Sebagai tambahan, artikel ini juga terhubung dengan pembahasan mendalam di topik strategi viral marketing usaha yang membahas hubungan antara viralitas dan akuisisi pelanggan digital.
Tantangan dalam Menerapkan Viral Marketing di Indonesia
Tidak semua kampanye viral menghasilkan hasil positif. Beberapa tantangan
yang sering muncul meliputi:
· Salah
persepsi terhadap audiens. Konten bisa viral tapi tidak relevan dengan
target pasar.
· Krisis
kepercayaan. Jika pesan dianggap manipulatif, kepercayaan bisa hilang.
· Keterbatasan
sumber daya. UMKM sering tidak memiliki tim kreatif internal.
Untuk mengatasi ini, penting bagi pelaku usaha memahami karakteristik pasar Indonesia: audiens menyukai humor ringan, kebanggaan lokal, dan pesan yang menyentuh nilai kekeluargaan.
Menghubungkan Viral Marketing dengan Strategi Akuisisi Pelanggan
Viral marketing tidak berdiri sendiri. Ia merupakan bagian penting dari
ekosistem akuisisi pelanggan digital. Kampanye yang viral akan memperluas top
of funnel, sementara strategi seperti email marketing dan retargeting
ads akan menjaga loyalitas pelanggan.
Dalam konteks ini, strategi viral marketing usaha dapat menjadi gerbang utama yang memperkenalkan brand ke publik luas, sebelum dikonversi menjadi pelanggan tetap melalui strategi digital lanjutan.
FAQ seputar Strategi Viral Marketing Usaha
1. Apakah setiap bisnis bisa membuat kampanye viral?
Tidak selalu, tapi setiap bisnis bisa menciptakan moments yang menarik
audiens. Fokuslah pada cerita dan keaslian, bukan pada keviralan semata.
2. Berapa lama waktu ideal agar kampanye viral terlihat hasilnya?
Biasanya antara 7–21 hari, tergantung pada platform dan momentum tren. Namun
efek jangka panjang muncul jika strategi dilanjutkan dengan engagement
lanjutan.
3. Apakah viral marketing cocok untuk UMKM dengan anggaran terbatas?
Sangat cocok. Banyak kampanye sukses bermodal kecil karena mengandalkan user-generated
content dan kedekatan emosional.
4. Bagaimana cara mengukur keberhasilan strategi viral marketing
usaha?
Gunakan indikator seperti tingkat engagement, pertumbuhan pengikut, serta
konversi penjualan. Jangan hanya fokus pada jumlah tayangan.
5. Apakah viral marketing bisa berdampak negatif?
Bisa, jika pesan tidak sesuai nilai brand atau menyinggung audiens tertentu.
Karena itu, penting memastikan setiap kampanye tetap etis dan relevan.