bisnissekarang.com - Dalam implementasi Kurikulum Merdeka,
penyusunan Capaian Pembelajaran (CP) menjadi pondasi utama
bagi guru dalam merancang proses belajar yang relevan dengan kebutuhan
industri. Terutama pada konsentrasi keahlian Bisnis Digital Fase E,
penyusunan CP, Tujuan Pembelajaran (TP), dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
harus dilakukan dengan pemahaman mendalam agar hasilnya tidak sekadar formalitas,
tetapi benar-benar mendukung kesiapan siswa menghadapi dunia kerja.
Artikel ini akan membahas langkah-langkah menyusun CP Bisnis Digital
Fase E secara praktis, disertai contoh implementasi di kelas, agar guru dan
praktisi pendidikan dapat lebih mudah mengaplikasikannya.
Apa itu CP Bisnis Digital Fase E?
CP (Capaian Pembelajaran) Bisnis Digital Fase E adalah rumusan
kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa SMK pada fase tersebut, sesuai
struktur Kurikulum Merdeka. Fase E sendiri mencakup kelas XI, di mana siswa
mulai memasuki materi konsentrasi keahlian dan pembelajaran berbasis projek. CP
ini memuat keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang harus dicapai dalam
konteks bisnis digital, seperti pemasaran online, manajemen media sosial,
hingga pengelolaan platform e-commerce.
Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang cp bisnis digital
fase e melalui panduan yang disediakan oleh Kemdikbudristek
maupun referensi dari industri.
Langkah-Langkah Menyusun Tujuan
Pembelajaran (TP) Berdasarkan CP
Setelah memahami CP, langkah selanjutnya adalah merancang Tujuan
Pembelajaran (TP) yang lebih spesifik dan terukur. TP harus
menguraikan kompetensi dalam CP menjadi tujuan yang dapat dicapai melalui
aktivitas pembelajaran harian.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Analisis Kompetensi
dalam CP
Identifikasi kata kunci dalam CP, misalnya “mengelola kampanye pemasaran
digital” atau “menganalisis data pelanggan dari media sosial”.
2. Tentukan Output
Pembelajaran
Jabarkan apa yang harus dihasilkan siswa setelah mengikuti pembelajaran.
Contohnya, siswa mampu membuat laporan analisis performa iklan di Instagram.
3. Rumuskan TP Secara
Spesifik & Kontekstual
TP harus dirumuskan dengan kalimat operasional, misalnya: “Siswa mampu
merancang strategi promosi produk menggunakan platform e-commerce dengan
memperhatikan target audiens.”
Dengan TP yang terukur, guru dapat menyusun aktivitas pembelajaran (ATP)
yang relevan dan aplikatif.
Contoh ATP Bisnis Digital Fase E yang
Bisa Diterapkan di Kelas
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) berfungsi sebagai jembatan dari CP dan TP
ke aktivitas nyata di kelas. Berikut contoh ATP yang dapat diadaptasi guru
dalam pembelajaran Bisnis Digital Fase E:
Minggu |
Topik |
Aktivitas Pembelajaran |
Produk Akhir |
1 |
Strategi
Digital Marketing |
Siswa
mempelajari studi kasus kampanye digital sebuah brand lokal |
Presentasi
strategi pemasaran |
2 |
Media
Sosial untuk Bisnis |
Siswa
membuat konten promosi untuk Instagram dan TikTok |
Video
konten bisnis |
3 |
E-commerce
Management |
Simulasi
pembuatan toko online di marketplace |
Toko
online dengan produk fiktif |
4 |
Analisis
Data Pelanggan |
Praktik
membaca dashboard performa iklan |
Laporan
analisis data |
Model ATP seperti ini mendorong siswa untuk tidak hanya belajar teori,
tetapi juga menerapkan pengetahuan secara langsung melalui projek yang
mendekati kondisi dunia kerja.
Tantangan Umum dalam Menyusun ATP
Bisnis Digital Fase E
Meskipun sudah ada kerangka CP dan TP yang jelas, banyak guru menghadapi
tantangan dalam menyusun ATP yang aplikatif dan sesuai dengan kondisi di
lapangan. Beberapa kendala yang sering ditemui antara lain:
- Kurangnya referensi praktis tentang aktivitas
pembelajaran yang relevan dengan industri digital saat ini.
- Kesulitan menghubungkan
kompetensi di CP dengan projek riil yang dapat dilakukan di kelas dengan
sumber daya terbatas.
- Masih adanya kecenderungan
membuat ATP sekadar formalitas administrasi tanpa mempertimbangkan
capaian keterampilan siswa.
Oleh karena itu, penting bagi guru untuk terus melakukan benchmarking ke
industri dan mencari contoh ATP yang sudah terbukti efektif di sekolah lain.